Mengkritik Jokowi Adalah Aib

Bookmark and Share
Mengkritik Jokowi Adalah Aib - Mengkritik Joko Widodo a.k.a Jokowi saat ini adalah aib. Menyoroti kinerja Gubernur DKI yang baru terpilih sebulan lalu itu, apalagi dengan nada sinis, adalah dosa, sebuah kesalahan besar. Jangan pernah mencaci Jokowi karena akan menempatkan anda pada situasi yang sulit. Anda akan dicaci balik oleh pengagum Jokowi yang kian hari kian bertambah–tidak hanya di Jakarta, tetapi di seluruh Indonesia.


Anda yang merasa sebagai pengamat politik, pengamat kebijakan publik, anggota DPR RI, anggota DPRD DKI, jangan sekali-kali mengkritik Jokowi secara terbuka. Jika anda lakukan, bersiaplah dicaci banyak orang.

Oke..mungkin pernyataan saya itu salah. Tapi mari kita telusuri contoh sederhana pada kolom komentar pembaca di Kompas.com, viva.co.id, detiknews.com, dan portal berita lainnya. Silakan cek komentar pada berita tentang Jokowi–apa saja: dari berita remeh temeh soal aktivitas Jokowi hingga pendapat dia mengenai cara mengurai sejumlah masalah di Ibukota. Setiap kali ada komentar pembaca yang sedikit mengkritik Jokowi, apalagi dengan nada sinis, sangat mungkin ada yang komentar balik dengan nada mencaci juga: eks pendukung Foke lah, Jokowi haters lah, pendukung koruptor lah, dan sejenisnya. Intinya, jika anda mencoba-coba mengkritik Jokowi, anda akan berhadapan dengan banyak pecinta Jokowi alias Jokowi lovers termasuk admin lucgen.com

Tidak salah jika kita mencintai Jokowi, mengagumi sosoknya yang low profile, yang selalu ingin berdekatan dengan rakyatnya dan mendengar keluh kesah mereka.

Adalah lumrah jika Jokowi muncul sebagai pemimpin idola rakyat karena sosok seperti dia adalah idaman mereka di tengah minimnya figur pemimpin yang memiliki integritas dan kepedulian kepada rakyatnya.

Adalah wajar jika kita mencintai sosok–meminjam istilah yang biasa ditulis wartawan detik–penyuka musik cadas itu di tengah merebaknya “kebencian” kepada elit politik yang dianggap tidak peka terhadap kesulitan rakyat kecil.

Dapat dimaklumi jika Jokowi mendapat puja puji setinggi langit karena ia ibarat “ratu adil” yang selama ini ditunggu kehadirannya. Ia adalah figur yang dalam benak publik dianggap sebagai pemimpin dambaan, yang sangat kontradiktif dibanding pemimpin kebanyakan di panggung politik dan birokrasi kita.

Dapat dimaklumi pula jika anda mencintai Jokowi karena saya juga menyukai dia, sangat menyukai dia. Saya adalah bagian dari anda yang terjangkit penyakit Jokowi addict…yang selalu keranjingan berita-berita soal Jokowi. Bahkan sangking sukanya, setiap kali saya membuka portal berita yang saya cari pertama kali adalah berita-berita soal Jokowi. Hahahaha

Akan tetapi…meski demikian…walau bagaimanapun…kendatipun begitu…anda–kita semua–jangan menempatkan Jokowi (dan Ahok) sebagai sosok yang tidak pernah salah, yang hampir mustahil melakukan kesalahan sekecil apapun itu. Karena, jika anda, saya, kita semua, menempatkan Jokowi seperti itu sama halnya dengan dengan menempatkan ia sebagai dewa. Dan bukankah Jokowi sudah mengatakan bahwa ia bukan Dewa?

Cintai Jokowi sewajarnya. Kagumi Jokowi apa adanya. Kritiklah ia jika memang diperlukan. Karena ia hanyalah manusia biasa, bukan–sekali lagi, seperti yang ia sebutkan–DEWA

[ sumber ]

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar