Mau Tahu Penghasilan PSK Bandung Perbulanya - Pekerja Seks Komersial (PSK) di Bandung yang beroperasi di Jalan Saritem, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Andir, Bandung, Jawa Barat, mengaku bisa mengantongi uang hingga Rp 7 juta sebulan, bahkan lebih.
"Ya, kisaran segitu. Tapi, tergantung kerja kita dan berapa banderol kita. Besar kecil gaji kita tergantung seberapa banyak kita main dengan tamu," kata salah satu PSK Saritem, Yesy --bukan nama sebenarnya, saat makan siang di salah satu warung tegal di Jalan Saritem, belum lama ini.
Meski terbilang PSK yunior, Yesy mengaku betah melakoni pekerjaan haramnya itu. Sebab, dengan menjadi PSK penghasilannya bisa "membeludak" hebat, tidak seperti karyawan atau pekerja pada umumnya. "Paling besar tak terhingga, bahkan bisa nyampe puluhan juta per bulan. Apalagi kalau pasaran harga kita tinggi, bisa membeludak penghasilan kita," kata Yesy.
Yesy mengaku, untuk masing-masing PSK ada banderol harga tersendiri. Kebijakan penentuan harga itu ditentukan oleh sang majikan, tergantung dengan "kualitasnya". Yesy sendiri mengaku dibanderol seharga Rp 250 ribu. Sementara, di Saritem ada macam-macam harga, mulai dari Rp 150.000 hingga jutaan rupiah, untuk tiap 60 menit.
Belum lagi biaya sewa kamar Rp 30-50.000, dan biaya membeli minuman seperti bir. "Dari uang itu nantinya dibagi tiga, pertama majikan saya, kedua saya, dan ketiga calo, itu juga kalau tamunya diantar sama calo. Kecuali uang bir hanya masuk ke kantong sang majikan saja," kata Yesy.
Lalu, masih ada uang tips dari para hidung belang. Karenanya, sebisa mungkin, si PSKharus bisa memuaskan pelanggannya, karena mereka umumnya berharap mendapatkan tips tambahan. "Keseringan dikasih tips Rp 100.000. Ada yang kasih lebih ada juga yang engga ngasih sama sekali," ungkap Yesy.
[ sumber ]
"Ya, kisaran segitu. Tapi, tergantung kerja kita dan berapa banderol kita. Besar kecil gaji kita tergantung seberapa banyak kita main dengan tamu," kata salah satu PSK Saritem, Yesy --bukan nama sebenarnya, saat makan siang di salah satu warung tegal di Jalan Saritem, belum lama ini.
Meski terbilang PSK yunior, Yesy mengaku betah melakoni pekerjaan haramnya itu. Sebab, dengan menjadi PSK penghasilannya bisa "membeludak" hebat, tidak seperti karyawan atau pekerja pada umumnya. "Paling besar tak terhingga, bahkan bisa nyampe puluhan juta per bulan. Apalagi kalau pasaran harga kita tinggi, bisa membeludak penghasilan kita," kata Yesy.
Yesy mengaku, untuk masing-masing PSK ada banderol harga tersendiri. Kebijakan penentuan harga itu ditentukan oleh sang majikan, tergantung dengan "kualitasnya". Yesy sendiri mengaku dibanderol seharga Rp 250 ribu. Sementara, di Saritem ada macam-macam harga, mulai dari Rp 150.000 hingga jutaan rupiah, untuk tiap 60 menit.
Belum lagi biaya sewa kamar Rp 30-50.000, dan biaya membeli minuman seperti bir. "Dari uang itu nantinya dibagi tiga, pertama majikan saya, kedua saya, dan ketiga calo, itu juga kalau tamunya diantar sama calo. Kecuali uang bir hanya masuk ke kantong sang majikan saja," kata Yesy.
Lalu, masih ada uang tips dari para hidung belang. Karenanya, sebisa mungkin, si PSKharus bisa memuaskan pelanggannya, karena mereka umumnya berharap mendapatkan tips tambahan. "Keseringan dikasih tips Rp 100.000. Ada yang kasih lebih ada juga yang engga ngasih sama sekali," ungkap Yesy.
[ sumber ]
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar