Warga Ancol: Saya Maunya Jokowi Yang Datang, Anas Tidak Kenal

Bookmark and Share

Warga Ancol: Saya Maunya Jokowi Yang Datang, Anas Tidak Kenal - JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum mendatangi warga korban banjir di Kampung Japat, Pademangan, Ancol, Jakarta Utara, Selasa(22/1/2013).

Dengan memakai sepatu boot hitam setinggi 30 sentimeter Anas pun kemudian mendatangi satu per satu warga yang mayoritas adalah ibu-ibu.

Hampir semua warga menceritakan kondisinya yang terendam banjir, belum mendapatkan pakaian kering, dan selimut.

Semua itu dijalani Anas. Ia ikut memasuki rumah warga yang membuka warung. Kebetulan, ada bocah di dalam yang sakit, dan Anas meminta orangtuanya untuk membawa ke posko kesehatan yang terletak di sisi Jalan Lodan Raya.

Dari kerumunan warga, seorang ibu bercengkerama dengan pembelinya sambil melontarkan pertanyaan. "Itu namanya Ibas?" Tanya Martini. Nurhayati, teman bicaranya langsung memberitahukan jika yang datang adalah Anas Urbaningrum.

Tribun bersama wartawan online lainnya yang mencuri dengan pembicaraan mereka, spontan bertanya kepada Martini sampai tidak tahu nama Anas. Sontak saja, Martini punya pengetahuan sendiri soal seorang tokoh di negeri ini.

Ia mengaku, tak pernah memelototi televisi karena kesibukannya menjual nasi uduk, untuk membiayai kehidupannya sehari-hari. Jawaban Martini merupakan pernyataan tulus warga yang lebih mengurus diri sendiri ketimbang tokoh politik.

"Saya mah biasa motong-motong di dapur. Kan jualan nasi uduk jadi enggak tahu," timpal Martini yang mengaku lebih kenal sosok Gubernur Pemprov DKI Joko Widodo atau disingkat Jokowi.

"Saya lebih tahu Jokowi. Mas sampaikan ya, ibu-ibu di sini maunya Jokowi ke sini. Soalnya saya ini tidak tahu siapa Anas itu," sela Martini, yang diamini Nurhayati sambil menjelaskan sosok Anas lebih kerap nongol di televisi.

Tak lama menyusuri kampung, Anas kembali ke jalan, mendatangi dapur umum dan posko kesehatan. Di sini, sepertinya Anas lapar sehingga nasi bungkus yang disediakan petugas dapur umum untuk korban bencana banjir, ia cicipi apakah memenuhi tidak takarannya.

"Siapa nih yang masak? Bisa bikin restoran kalau begini," puji Anas atas masakan dan nasi bungkus yang dinikmatinya dari tangan terampil petugas masak dapur umum.

Di dapur umum dadakan, bahan baku seperti beras dipasok Partai Demokrat. Meski sederhana dan tidak terlalu luas, dapur ini bisa memasak tiga kali makan sehari untuk korban banjir. Hari itu petugas memasak telor ayam dan terong balado, sayung kacang panjang, ikan, dan ayam.

"Bungkusannya untuk nasi pas. Jangan lebih dari ini jangan kurang dari ini," begitu kata Anas setelah memasukan beberapa sendok nasi berikut lauk ke mulut. Setelah dicerna dengan baik, Anas kembali menyeletuk, "Kayaknya saya mau satu sendok lagi deh."

Selama di dapur umum, Anas memuji perjuangan warga korban banjir yang saling tolong menolong membahu dan memasak untuk warga lewat dapur umum. Ia pun meminta warga tak putus asa dan terus berjuang sampai banjirnya surut dan warga kembali menjalani hidup normal.

[ sumber ]

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar