Pria Wajib Tahu, Tidak Semua Wanita ‘Berdarah’ Saat Malam Pertama!

Bookmark and Share

Pria Wajib Tahu, Tidak Semua Wanita ‘Berdarah’ Saat Malam Pertama! - Pasti anda tahu kasus yang tengah marak belakangan ini perihal pernikahan siri antara Bupati Garut, Aceng HM Fikri dengan seorang dara bernama Fani Oktora yang hanya berlangsung selama 4 hari. Konon menurut berita, Aceng menceraikan Fani karena dirinya tidak perawan lagi. Sontak kasus ini menjadi headline di beberapa media dan akibat ulahnya, Bupati Aceng dikecam berbagai pihak dan terancam kehilangan jabatan.

Bagi orang yang masih memegang teguh adat-adat ketimuran, pasti beranggapan keperawanan adalah hal yang penting dan memang itu yang sejak dulu diajarkan baik oleh agama maupun adat istiadat. Perempuan yang layak diperistri adalah perempuan yang menjaga keperawanannya untuk suaminya. Namun anggapan ini terkadang menjadi masalah tersendiri karena paradigma sempit yang beranggapan keperawanan perempuan dilihat dari darah yang keluar saat malam pertama. Padahal, tidak semua perempuan berdarah pada saat melakukan hubungan seks untuk pertama kalinya.

Selaput dara (hymen) merupakan jaringan tipis yang menghambat benda asing masuk ke vagina, biasanya akan pecah ketika perempuan melakukan hubungan seksual pertama atau masturbasi. Seperti bagian tubuh yang lain, selaput dara pada perempuan juga memiliki ukuran yang berbeda-beda. Ada yang tebal, ada pula yang tipis. Ada yang letaknya dekat dengan pembuluh darah, ada juga yang tidak. Inilah yang membuat tidak semua wanita akan berdarah saat pertama kali melakukan hubungan seksual.

Jika selaput dara tebal dan dekat dengan pembuluh darah bisa saja mengeluarkan darah saat pertama kali berhubungan seksual. Namun jika selaput daranya tipis bisa saja tidak mengeluarkan darah. Lain lagi jika selaput daranya elastis sehingga perlu berkali-kali hubungan seksual baru bisa robek. Inilah pendapat yang harus diluruskan terutama bagi kaum pria yang selalu beranggapan parameter keperawanan dilihat dari berdarah atau tidak.

Menurut ahli ginekologi, robek atau tidaknya selaput dara tergantung kepada ‘keahlian’ dari suami. Jika suami mampu mencumbu istri sehingga mencapai stimulasi yang maksimal, maka lubang vagina akan terbuka lebar dan terlubrikasi sempurna sehingga tidak perlu menimbulkan gesekan dan trauma yang menyebabkan keluarnya darah.

[ sumber ]

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar