Lima Cerita Bentrokan Berdarah Di Lapas

Bookmark and Share

Lima Cerita bentrokan berdarah di Lapas - Kerusuhan di Lapas Tanjung Gusta, Medan menyebabkan lima orang tewas. Dua orang petugas dan tiga narapidana tewas terbakar dalam peristiwa tragis tersebut.

Kerusuhan disebut-sebut karena para napi tidak terima dengan adanya PP nomor 99 tahun 2012 tentang pengetatan pemberian remisi terhadap narapidana kasus korupsi, narkotika dan terorisme. Namun kerusuhan itu sendiri dipicu matinya aliran listrik dan air di LP Tanjung Gusta.

Narapidana yang tidak puas lalu meluapkan amarahnya dan mulai membakar Lapas. Kerusuhan pun meluas, ribuan napi di dalam Lapas mengamuk dan ratusan lainnya berhasil kabur dalam tragedi tersebut.

Kejadian kerusuhan berdarah di lapas bukan kali ini saja terjadi. Lapas terkadang menjadi arena perang bagi para warga binaannya.

Berikut lima cerita bentrokan atau kerusuhan berdarah di dalam Lapas:

1. Perang antar geng di Rutan Salemba, 2 napi jadi korban

Perang antar geng pernah terjadi di Rutan Salemba pada 20 Juli 2001 lalu. Dalam insiden tersebut, dua napi luka karena ditusuk kelompok lain.

Dua orang narapidana tersebut bernama Yusuf (20) dan Usman Kurniawan alias Wawan (36). Yusuf luka tertusuk pada bagian leher dan dada sebelah kiri, sedangkan Usman luka pada bagian kepala dan tangan.

Kejadian itu berawal ketika saat pembagian makan siang, pukul 11.15 WIB. Tanpa diketahui penyebabnya, tiba-tiba terjadi perkelahian di Blok N antara dua korban dan salah seorang penghuni Blok K.

Perkelahian tersebut menjadi perhatian seluruh penghuni rutan, sehingga pada saat itu kondisi rutan menjadi kacau.

Perkelahian yang nyaris melibatkan seluruh penghuni penjara itu dapat dikendalikan setelah 15 menit dengan dibantu satu regu keamanan dari Polsek Cempaka Putih dan satu Pleton dari Polres Jakarta Pusat.

2. Perang geng antar etnis di Cipinang, 2 Napi tewas

Pada 31 Juli 2007 lalu perang antar geng pecah di LP Cipinang. Perang antar geng melibatkan antara narapidana asal Jawa Timur dengan geng Ambon, Palembang, dan Batak.

Dalam peristiwa tersebut ratusan narapidana saling serang satu sama lain. Akibatnya, dua narapidana dari geng Jawa Timur tewas.

Over kapasitas dituding jadi biang kerok dalam peristiwa berdarah itu. LP Cipinang memiliki kapasitas untuk 900 orang, namun saat itu 4.000 orang mendekam di sana.

3. Tawuran antar Napi di Lowokwaru, 1 orang tewas

Keributan juga pernah terjadi Lapas Lowokwaru, Malang pada 26 Mei 2003 lalu. Akibat kejadian tersebut satu narapidana tewas.

Keributan tersebut awalnya hanya gara-gara perkelahian antar sesama napi di dalam sel. Namun perkelahian tersebut lalu meluas dan menjadi tawuran antar napi.

4. Ribut di LP Tanjung Gusta, 3 napi tewas Pada 19 Januari 2003 terjadi kerusuhan di Lapas Tanjung Gusta Medan. Kerusuhan dipicu rencana sejumlah narapidana yang akan melarikan diri.

Namun rencana itu ternyata ditentang narapidana yang lain karena diduga sudah bocor ke sipir penjara.

Narapidana yang marah kemudian terlibat dalam perkelahian. Akibatnya, tiga narapidana tewas.

5. Kerobokan rusuh, napi bakar Lapas

Narapidana di Lapas Kerobokan mengamuk dan membakar lapas pada Rabu (22/2/12) lalu. Aparat kepolisian dan TNI pun dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pengamanan.

Tiga unit mobil pemadam kebakaran dan dua water canon dikerahkan untuk memadamkan api. Lebih dari tiga jam si jago merah baru bisa dijinakkan, dan polisi langsung mensterilkan lokasi dengan memasang police line di area lapas.

Dalam insiden itu, dua napi ditembak petugas untuk mengamankan situasi. Keduanya ditembak di bagian kaki.

[ sumber ]

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar