4 Tarian Indonesia yang Mendunia

Bookmark and Share
Kekayaan kebudayaan Indonesia telah terbukti dengan nyata dapat membuat mata dunia berdecak kagum. Salah satu kebudayaan tersebut adalah seni tari Indonesia. Beberapa tarian asli Indonesia di bawah ini merupakan tarian-tarian yang telah dikenal oleh dunia.

Jadi sangat sayang sekali jika tarian-tarian tersebut harus sirna karena tak ada generasi penerus yang mewarisinya. Adanya generasi penerus dalam seni tari merupakan salah satu bentuk nyata konsistensi kita dalam menjaga warisan budaya nusantara.

Jangan sampai kita hanya berkoar-koar dan menghujat negara lain saat kebudayaan kita mulai sirna. Namun, singsingkan lengan mulai sekarang untuk tetap menjaga dan mematenkannya. Apa saja tarian-tarian mendunia tersebut? Berikut ulasannya.

1. TARI SAMAN


Salah satu tarian yang berasal dari Nangroe Aceh Darussalam (NAD) ini merupakan salah satu seni tari unik yang dimiliki oleh Indonesia. Tari Saman begitu unik karena memiliki gerakan yang begitu menakjubkan. Sebab para penarinya dapat bergerak serentak mengikuti irama musik yang dimainkan. Kekompakan penari membuat gerakan tari Saman seakan dilakukan hanya oleh satu orang. Jelas saja jika banyak turis asing yang ingin melihatnya secara langsung. UNESCO bahkan menetapkan tari Saman sebagai “Daftar Representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia” pada tahun 2011.

2. TARI REOG PONOROGO


Kesenian reog adalah kesenian asli Indonesia yang berasal dari kota Ponorogo, Jawa Timur. Dalam pertunjukan Reog Ponorogo, ditampilkan sesosok topeng bernama “Singa Barong” yang menggambarkan raja Majapahit terakhir, Bhre Kertabhumi. Topeng tersebut semakin garang karena adanya bulu-bulu merak yang membuatnya terlihat seperti kipas raksasa. Bulu-bulu merak tersebut menggambarkan kekuatan pasukan China yang sangat mempengaruhi kekuasannya. Pertunjukkan Reog Ponorogo juga dilengkapi dengan para penunggang kuda lumping dan beberapa karakter seperti Jathil, Warok, dan Barongan yang membuat pertunjukan Reog Ponorogo terasa kental dengan aroma mistis dan ilmu kekebalan.

3. TARI PENDET


Awalnya, tari pendet merupakan tarian yang digunakan sebagai bagian dari pemujaan dan dilakukan di pura-pura yang ada di Bali. Tarian yang dilakukan untuk menyambut turunnya para dewata ke muka bumi ini merupakan tarian yang diciptakan oleh maestro tari terkenal, I Wayan Rindi. Tetapi, seiring dengan berubahnya zaman, para seniman Bali lantas mengubah fungsi tari Pendet yang semula dilakukan sebagai bentuk pemujaan menjadi tarian ucapan selamat datang tanpa mengubah unsur sakral dan religious yang ada di dalamnya.

4. TARI KECAK


Tari Kecak merupakan seni tari asal Bali yang diciptakan pada tahun 1930-an oleh Wayan Limbak. Wayan Limbak bekerja sama dengan seorang pelukis berkebangsaan Jerman bernama Walter Spies untuk menciptakan tarian yang terinspirasi dari tradisi Sanghyang.

Sanghyang merupakan sebuah tarian ritual yang membuat penarinya berada dalam kondisi tak sadarkan diri. Kabarnya, para penari berhasil melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhurnya. Mereka kemudian menyampaikan pesan-pesan yang disampaikan oleh roh para leluhur kepada masyarakat.

Wayan Limbak dan Walter Spies juga mengkombinasikan tradisi Sanghyang dalam tarian Kecak dengan potongan-potongan kisah Ramayana. Alhasil, jadilah sebuah pertunjukkan yang menggambarkan potongan kisah pasukan kera yang membantu Rama dalam melawan Rahwana. Selain pasukan kera, Rama dan Rahwana, tokoh-tokoh Ramayana lainnya seperti Shinta, Hanoman dan Sigriwa juga ikut berperan dalam tari Kecak.

Tari Kecak dimainkan oleh puluhan lebih laki-laki yang duduk berbaris melingkar. Para penari mengeluarkan suara “cak” sambil mengangkat kedua lengannya selama tarian berlangsung. Para penari Kecak menggunakan kain kotak-kotak hitam-putih (mirip papan catur) yang diikatkan ke pinggang.

Uniknya, tarian Kecak tidak dimainkan dengan musik. Melainkan dengan krincingan yang tersematkan pada kaki penari-penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana.

[ sumber ]

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar