Ada yang tahu Coro? Itu adalah bahasa Jawa dari kecoak..
Nah kalau ada minuman Wedang Coro apakah berarti minuman tersebut diramu dari kecoak?
Beberapa waktu yang lalu saya dan rombongan main ke rumah teman di Juwana, satu kecamatan di kabupaten Pati. Saat malam-malam nongkrong di depan rumah, trus ada seorang ibu menawarkan minuman yang namanya Wedang Coro. Sontak kami yang dari Jogja langsung ketawa dan membayangkan sesuatu yang enggak nyaman. Namun karena rasa penasaran membuat kita borong semuanya. Ternyata enak..
Memang sih, dari nama Coro alias Kecoa membuat kita terbayang sesuatu yang tidak mengenakkan. Namun ternyata setelah mencicipi, kita pada suka dan malah nambah.. Saat saya tanya pada ibu penjual, bahan dari Wedang Coro ini antara lain jahe, santan, daun pandan, kayu manis, cengkeh, gula jawa, merica dan beberapa bahan lain yang saya lupa..
Rasanya manis, mirip-mirip kuah Wedang Bajigur atau kuah Kolak, namun rasa jahe-nya juga dominan. Minuman seperti ini sangat cocok dinikmati saat malam hari, apalagi saat dingin. Namun Juwana saat saya datang ke sana pas lagi gerah, meskipun begitu, buktinya Wedang Coro tetap saja habis..
Sayangnya saya gak punya foto-foto proses pembuatannya. Saat ibu itu menawarkan saya untuk datang ke rumahnya keesokan paginya untuk memotret proses itu, saya bales nanya, “Gadhah lare setri mboten, bu?” Hahaha… itu cuma guyon, lagian saya enggak nginep di Juwana, karena malam itu juga saya langsung berangkat ke Kudus dan tidur di sana.
Siapa pernah nyoba minum Wedang Coro? Tapi gak usah nyoba makan Coro
[ sumber ]
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar