Seorang Wanita Selamat Berkat Donor Hati Dari Sapi

Bookmark and Share

Seorang Wanita Selamat Berkat Donor Hati Dari Sapi - Kanker hati seringkali menjadi momok yang mengerikan karena baru terdeteksi ketika penyakitnya sudah kronis. Saat itu, sebagian besar hati sudah rusak dan hampir tak dapat diperbaiki. Kalau sakit hati manusia sudah tak dapat terobati, hati dari sapi ternyata bisa menjadi pengganti.

Pengobatan menggunakan hati sapi ini sebenarnya masih baru dan baru beberapa kali diterapkan pada manusia. Seorang wanita asal Inggris adalah salah satu yang menjalani pengobatan ini dan nyawanya berhasil terselamatkan. Keberhasilan ini membuka kemungkinan dilakukannya transplantasi organ dari hewan atau xenotransplantation.

Awalnya Michelle Morgan-Grainger (42 tahun) sering mengalami rasa sakit di bagian samping tubuhnya. Gejalanya mirip otot kaku dan dokter menduga ia memiliki batu empedu. Namun hasil pemeriksaan menemukan adanya kanker seukuran 15 cm. Untungnya, sel kanker tidak menyebar ke bagian lain di tubuhnya. Dokter menyarankan untuk menjalani operasi.

Setelah dirujuk ke pusat spesialis hati di Aintree University Hospital, wanita asal Liverpool ini ditawari untuk menjalani pengobatan menggunakan hati sapi. Michelle pun menyanggupinya. Setelah menjalani operasi selama 10 jam, 80 persen hati Michelle dibuang. Bahkan 75 persen pembuluh darah Inferior Vena Cava (IVC) di hatinya yang juga ikut disingkirkan.

Pembuluh darah tersebut terletak di dekat hati bagian belakang dan berfungsi mengembalikan darah dari bagian bawah tubuh kembali ke jantung. Pembuluh darah IVC ini kemudian direkonstruksi dengan patch atau koyo yang terbuat dari lapisan luar hati sapi yang disebut pericardium. Tiga bulan kemudian, Michelle sudah kembali bekerja dan terbebas dari kanker 18 bulan berikutnya.

"Ini adalah prosedur yang panjang, kompleks dan hanya ditawarkan di beberapa tempat di dunia. Operasi ini disebut trisectionectomy hati," kata Hassan Malik, konsultan ahli bedah hepatobilier di Aintree University Hospitals seperti dilansir Daily Mail, Senin (31/12/2012).

Menurut Malik, hanya ada 5 tempat di Eropa yang berpengalaman menjalankan prosedur tersebut. Sampai saat ini ada sekitar 150 pasien di seluruh dunia yang telah diobati menggunakan metode ini. Patch dari sapi ini lebih banyak digunakan pada operasi jantung. Pada penyakit hati, baru ada 6 kasus yang ditangani menggunakan metode ini, 4 di antaranya dilakukan oleh dr Malik.

Hati adalah satu-satunya organ dalam tubuh yang memiliki kemampuan regenerasi. Selama 3 bulan, potongan hati yang tersisa bertumbuh kembali ke ukuran aslinya. Tapi dokter harus menciptakan struktur pembuluh darah IVC. Hati dari sapi ini berfungsi sebagai dinding yang memberi panduan pertumbuhan hati dan sel-sel pembuluh darah yang sudah rusak.

Yang membuat operasi hati pada kasus Michelle spesial adalah penggunaan bahan dari sapi serta banyaknya pembuluh darah IVC yang harus dibuang. Biasanya, untuk operasi ini lebih sering menggunakan bahan plastik sintetik. Namun risikonya bisa menyebabkan infeksi dan memunculkan bekuan darah setelah operasi.

"Dengan bahan sapi, risikonya drastis bisa dikurangi. Pasien terhindar dari kebutuhan penggunaan obat pengencer darah jangka panjang yang memiliki efek samping. Bahan sapi telah melalui proses kimia untuk menghilangkan risiko infeksi, artinya kita hampir dapat mendapatkan IVC tanpa harus mengambil pembuluh darah manusia yang lain," terang dr Malik.

Bahan dari sapi memiliki ketebalan yang sama, fleksibel dan mudah dipotong untuk dibentuk dan dijahit. Sedangkan bahan sintetis cenderung lebih kaku. Selain itu, bahan dari sapi akan tumbuh menjadi bagian tubuh pasien dan bertahan lama.

[ sumber ]

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar