52010
Menikah mengandung tanggung jawab yang besar.
Oleh karena itu, memilih pasangan hidup juga merupakan hal yang harus
benar-benar diperhatikan. Rasulullah SAW telah memberikan teladan dan petunjuk
tentang cara memilih pasangan hidup yang tepat dan islami. Insya Allah
tips-tips berikut ini akan dapat bermanfaat.
A.
Beberapa kriteria memilih calon istri
1.
Beragama
islam (muslimah). Ini adalah syarat yang utama dan
pertama.
2.
Memiliki
akhlak yang baik. Wanita yang berakhlak baik insya Allah
akan mampu menjadi ibu dan istri yang baik.
3.
Memiliki
dasar pendidikan Islam yang baik.
Wanita yang memiliki dasar pendidikan Islam yang baik akan selalu berusaha
untuk menjadi wanita sholihah yang akan selalu dijaga oleh Allah SWT. Wanita
sholihah adalah sebaik-baik perhiasan dunia.
4.
Memiliki
sifat penyayang. Wanita yang penuh rasa cinta akan
memiliki banyak sifat kebaikan.
5.
Sehat
secara fisik. Wanita yang sehat akan mampu memikul
beban rumah tangga dan menjalankan kewajiban sebagai istri dan ibu yang baik.
6.
Dianjurkan
memiliki kemampuan melahirkan anak.
Anak adalah generasi penerus yang penting bagi masa depan umat. Oleh karena
itulah, Rasulullah SAW menganjurkan agar memilih wanita yang mampu melahirkan
banyak anak.
7.
Sebaiknya
memilih calon istri yang masih gadis terutama
bagi pemuda yang belum pernah menikah. Hal ini dimaksudkan untuk memelihara
keluarga yang baru terbentuk dari permasalahan lain.
B.
Beberapa kriteria memilih calon suami
1.
Beragama
Islam (muslim). Suami adalah pembimbing istri dan
keluarga untuk dapat selamat di dunia dan akhirat, sehingga syarat ini mutlak
diharuskan.
2.
Memiliki
akhlak yang baik. Laki-laki yang berakhlak baik akan mampu
membimbing keluarganya ke jalan yang diridhoi Allah SWT.
3.
Sholih
dan taat beribadah. Seorang suami adalah teladan dalam
keluarga, sehingga tindak tanduknya akan ‘menular’ pada istri dan anak-anaknya.
4.
Memiliki
ilmu agama Islam yang baik.
Seorang suami yang memiliki ilmu Islam yang baik akan menyadari tanggung
jawabnya pada keluarga, mengetahui cara memperlakukan istri, mendidik anak,
menegakkan kemuliaan, dan menjamin kebutuhan-kebutuhan rumah tangga secara
halal dan baik.
Sebagai catatan tambahan, dianjurkan memilih calon pasangan
hidup yang jauh dari silsilah kekerabatan.
Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keturunan dari penyakit-penyakit menular atau
cacat bawaan kekerabatannya. Selain itu juga dapat memperluas pertalian
kekeluargaan dan ukhuwah islamiyah.
Semoga kita semua dibimbing oleh Allah SWT
dalam berikhtiar mendapatkan pasangan hidup yang terbaik dan diridhoi-Nya serta
dapat ikut serta menemani kita ke surga dunia dan akhirat. Amin.
Referensi:
1.
Dari
Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, beliau
bersabda : “Perempuan itu dinikahi karena empat perkara, karena hartanya,
keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya, lalu pilihlah perempuan yang
beragama niscaya kamu bahagia.” (Muttafaqun ‘Alaihi)
2.
“Dan
janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya wanita budak yang Mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun
ia menarik hatimu … .” (QS. Al Baqarah : 221)
3.
“Wanita-wanita
yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat
wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk
laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang
baik (pula) … .” (QS. An Nur : 26)
4.
“Maka
wanita-wanita yang shalihah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara
dirinya, oleh karena itu Allah memelihara mereka.” (QS. An Nisa’ : 34)
5.
“Dunia
adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR.
Muslim)
6.
Dari
Anas bin Malik, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : ” …
kawinilah perempuan penyayang dan banyak anak … .” (HR. Ahmad dan dishahihkan
oleh Ibnu Hibban)
7.
Dari
Jabir, dia berkata, saya telah menikah maka kemudian saya mendatangi Nabi
Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dan bersabda beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam
: “Apakah kamu sudah menikah ?” Jabir berkata, ya sudah. Bersabda Rasulullah :
“Perawan atau janda?” Maka saya menjawab, janda. Rasulullah bersabda : “Maka
mengapa kamu tidak menikahi gadis perawan, kamu bisa bermain dengannya dan dia
bisa bermain denganmu.”
8.
“
… dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita
Mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang Mukmin lebih baik dari
orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang
Allah mengajak ke Surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil
pelajaran.” (QS. Al Baqarah : 221)
9.
“Apabila
kamu sekalian didatangi oleh seseorang yang Dien dan akhlaknya kamu ridhai maka
kawinkanlah ia. Jika kamu sekalian tidak melaksanakannya maka akan terjadi
fitnah di muka bumi ini dan tersebarlah kerusakan.” (HR. At Tirmidzi)
10.
“Dan
kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang
layak (nikah) dan hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu
yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan
karunia-Nya dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An
Nur : 32)
11.
Dari
Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu berkata, bersabda Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi WaSallam : “Jangan membenci seorang Mukmin (laki-laki) pada Mukminat
(perempuan) jika ia tidak suka suatu kelakuannya pasti ada juga kelakuan
lainnya yang ia sukai.” (HR. Muslim)
12.
Al
Hasan bin Ali rahimahullah pernah berkata pada seorang laki-laki
: “Kawinkanlah puterimu dengan laki-laki yang bertakwa sebab jika
laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika tidak
menyukainya maka dia tidak akan mendzaliminya.”